Pasang iklan di sini
MEDAN | cybernasionalnews.id - Aksi demo mahasiswa di depan gedung DPRD Sumut sempat ricuh. Para mahasiswa mengaku ditendang oleh pihak polisi yang melakukan pengamanan.
Pantauan dilokasi, Jumat (21/2/2025) sore, terlihat sejumlah massa terlibat aksi dorong-mendorong dengan pihak pengamanan di depan gerbang gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol, Kota Medan.
Para mahasiswa tersebut juga tampak melempar botol kemasan plastik ke arah pihak pengaman. “Kawan kami ditendang, kami lapor ke Polda, polisi tidak mengayomi,” teriak massa aksi.
Bentrokan juga sempat terjadi beberapa menit di lokasi, hingga akhirnya dapat ditenangkan.
Massa sempat merobohkan pagar pintu masuk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara saat unjuk rasa. Tidak lama setelah pintu besi dirobohkan, aksi kemudian berlangsung ricuh.
Polisi dan mahasiswa saling dorong. Pantauan di lapangan, polisi kemudian menembakkan air dari mobil water cannon dan massa dipukul mundur dari depan kantor DPRD Sumut di Jalan Iman Bonjol, Kota Medan.
Pimpinan aksi menyampaikan sejumlah tuntutan saat berada di atas mobil komandonya, terutama mengenai gaji dan tunjangan selangit anggota DPR RI.
Mahasiswa itu menyuarakan 12 tuntutan rakyat, yakni:
1. Hapuskan tunjangan mewah DPR.
2. Gaji anggota DPR harus proporsional dengan UMK/UMP.
3. Sahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Anti Korupsi.
4. Transparansi hasil audit BPK dan KPK.
5. Alihkan anggaran DPR ke program-program pro rakyat.
6. Revolusi partai politik.
7. Kawal pembahasan RKUHAP.
8. Sahkan RUU Masyarakat Adat.
9. Batalkan RUU TNI.
10. Tolak RUU Polri.
11. Usut tuntas kasus korupsi di Sumut, termasuk proyek pembangunan jalan Dinas PUPR.
12. Evaluasi kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara.
(CNN)
